skip to main | skip to sidebar

About me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Arsip

  • 2pm (1)
  • Artikel (1)
  • Bank Lembaga Keuangan (4)
  • Bank Lembaga Keuangan 2 (8)
  • coretan (11)
  • iseng (9)
  • junho (1)
  • jurnal (1)
  • Kim Myungsoo (1)
  • Kliring (3)
  • kpop (3)
  • L (1)
  • lyrics (11)
  • Paper (2)
  • photo (1)
  • so eun (1)
  • song (17)
  • Sooyouny (1)
  • Teori Ekonomi 1 (10)
  • Teori Ekonomi 2 (7)
  • translete (1)
  • tugas (13)
  • tulisan (12)

Archivo del blog

  • ▼ 2012 (23)
    • ► Desember (3)
    • ► Juni (7)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ▼ Maret (5)
      • Pengenalan Bank Syariah
      • Konsep Sederhana Bank
      • Proposal Riset
      • Analisis Jurnal
      • Ringkasan Jurnal
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (2)
  • ► 2011 (49)
    • ► November (7)
    • ► Oktober (4)
    • ► Juli (3)
    • ► Juni (3)
    • ► Mei (4)
    • ► April (6)
    • ► Maret (10)
    • ► Februari (7)
    • ► Januari (5)
  • ► 2010 (37)
    • ► Desember (2)
    • ► November (9)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (6)
    • ► Mei (1)
    • ► April (8)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (4)
  • ► 2009 (5)
    • ► Desember (5)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

aLone

aLone

linkz

  • ejournal gunadarma
  • elearning gunadarma
  • http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/prihantoro/
  • library gunadarma
  • ocw gunadarma
  • repository gunadarma
  • stafsite gunadarma

chaT bOx

m.u.s.i.c


MusicPlaylist
Music Playlist at MixPod.com

twitter


...

Sabtu, 03 Maret 2012

Analisis Jurnal


Aqilah Shalihatulhayah 20210977
Meita Putri 29210045

Analisis Jurnal
Judul : COMPARATIVE ADVANTAGE: THEORY, EMPIRICAL MEASURES AND CASE STUDIES
Pengarang :  Tri Widodo
Tahun :  -
Tema : Comparative Advantage
Latar Belakang Masalah :
   Fenomena
Dalam teori perdagangan internasional, keunggulan komparatif adalah penting konsep untuk menjelaskan pola perdagangan. Prinsip keunggulan komparatif mendalilkan bahwa suatu bangsa akan mengekspor
barang atau jasa di mana ia memiliki keuntungan komparatif terbesar dan impor
mereka di mana ia memiliki keuntungan setidaknya komparatif (Ricardo, 1817). 
   Riset Terdahulu
Saldo dkk. (1987) berpendapat bahwa kondisi ekonomi di berbagai negara perdagangan akan menentukan pola internasional keunggulan komparatif dan pola perdagangan internasional, produksi dan konsumsi (TPC) di antara negara. Dalam studi empiris, peneliti menerapkan data pada TPC, seperti ekspor, impor, produksi dan konsumsi, untuk "mengungkapkan" komparatif negara keuntungan. Namun, penerapan data tersebut membawa beberapa masalah tentang
Data agregasi, besarnya TPC data, konkordansi TPC data dan
perdagangan pemerintah intervensi.
   Motivasi Penelitian
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji konsep dan langkah-langkah empiris keunggulan komparatif dan untuk mendapatkan alat analisis, yaitu "produk pemetaan ", yang cocok untuk menganalisis keunggulan komparatif dari catching up ekonomi, seperti ASEAN (Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara) negara.
Metodologi Penilitian :
 Data
Variabel
  Model Penilitian
Model penilitian yang digunakan dalam penilitian ini adalah meninjau teori dan mengaplikasikan alat analisis “ produk pemetaan”.

Hasil dan Analisis:







Tabel  diatas menyajikan produk pemetaan untuk tahun 1985 dan 2005. Kolom kedua  merupakan top-sepuluh produk yang terdaftar di Grup A. Produk-produk ini dianggap sebagai yang terbaik-sepuluh produk dalam hal keunggulan komparatif dan neraca perdagangan. Mereka berada dalam posisi memiliki keunggulan komparatifdalam perdagangan internasional dan negara dalam posisi harus neraca perdagangan yang positif (atau sebagai net-eksportir). Semua angka menunjukkan hubungan positif antara komparatif keuntungan dan neraca perdagangan. Semakin tinggi keunggulan komparatif tertentu produk, semakin tinggi kemungkinan suatu negara sebagai eksportir menjadi net-.  Ini hasil sangat mendukung teori keunggulan komparatif (Ricardo, 1817): "sebuah bangsa, seperti orang, keuntungan dari perdagangan dengan mengekspor barang atau jasa yang memiliki keuntungan terbesar komparatifnya dalam produktivitas dan impor mereka paling tidak memiliki keunggulan komparatif ".
 Kesimpulan dan Rekomendasi :
Ada hubungan positif antara keunggulan komparatif dan neraca perdagangan. Semakin tinggi perbandingan keuntungan dari produk tertentu, semakin tinggi kemungkinan suatu negara sebagai sebuah net-exporter. Hal ini sangat mendukung teori keunggulan komparatif
Dalam penilitian sebaiknya dilihatkan langkah – langkah pembuatan  program mapping pada aplikasi terhadap negara-negara ASEAN sehingga dapat dimengerti dari mana hasil prduct mapping itu dibuat.


JUDUL
Creating Competitive Advantages out of Market Imperfections: Taiwanese Firms in China

PENGARANG
Tain-Jy Chen and Ying-Hua  Ku

TAHUN
2002

TEMA
Comparative & competitive advantage

1.       LATAR BELAKANG MASALAH
1.1. FENOMENA
Teori berbasis sumber daya kompetisi berpendapat bahwa perusahaan terdiri dari  keunggulan kompetitif dari kemampuannya untuk menggunakan sumber daya tertentu. Saat ini sudah banyak negara yang melakukan investasi langsung asing atau FDI (foreign direct investment). Termasuk Taiwan, perusahaan Taiwan lebih mampu merelokasi produksi mereka jaringan - yang terdiri dari sejumlah besar perusahaan kecil - ke China. Selain ingin memperluas merk dan produksinya, mereka juga ingin meningkatkan keuntungan komparatif maupun kompetitif, yaitu memperoleh efisiensi dan keuntungan yang tinggi. Karena dengan adanya peningkatan efisiensi dan keuntungan tersebut maka akan meningkatkan tingkat persaingan mereka juga. Yang secara mikro akan menaikkan nilai persaingan antar pasar, secara makro menaikan persaingan negara. Pada akhirnya, mereka menginginkan kuantitas yang optimal, biaya yang minimal, sehingga memperoleh profit yang besar.

1.2. RISET TERDAHULU
Teori tradisional investasi langsung asing (FDI) memandang investasi seperti upaya untuk mengeksploitasi harga sewa ekonomi di negara asing, di mana negara yang dianggap sebagai perbatasan pasar baru. Teori tradisional menempatkan penekanan yang signifikan terhadap kerugian dari perusahaan asing dalam penggunaan sumber daya lokal, dengan kerugian tersebut timbul terutama dari hambatan informasi. Hal ini juga dilihat kemampuan perusahaan untuk melintasi hambatan informasi, atau 'keasingan', sebagai prasyarat untuk FDI. Karena itu, hanya perusahaan yang memiliki aktiva tidak berwujud tertentu mampu mengimbangi kekurangan ini informasi dapat terlibat dalam FDI. Teori tradisional FDI cenderung untuk menekankan kepemilikan-spesifik keuntungan yang memungkinkan beberapa investor untuk mengakses lokasi tertentu kembali sumber lebih mudah, atau menggunakannya lebih efisien. Sebaliknya, ketidaksempurnaan pasar dan kekurangan kelembagaan lebih penting daripada karakteristik perusahaan dalam menciptakan FDI-berasal keunggulan kompetitif.

2.       MOTIVASI PENELITIAN
Dengan disorotnya investasi langsung asing (FDI) sebagai langkah strategis dengan investor asing untuk mengeksploitasi sumber daya negara tuan rumah yang tidak sama tersedia bagi semua perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dalam jurnal ini, maka kita gunakan perusahaan Taiwan di Cina sebagai contoh. Maka kita menemukan strategi berbasis sumber daya FDI paling efektif antara perusahaan-perusahaan besar di industri dewasa. Maka kita akan mengetahui seberapa baik strategi FDI tersebut dalam meningkatkan efisiensi dan keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan.
3.       METODOLOGI
Metodologi pengambilan data menggunakan data sekunder yaitu mengambil dari sumber-sumber terdahulu
4.       MODEL PENELITIAN

Model 1
Jumlah lini perusahaan A pada tahun 1994

Model 2
Peningkatan jumlah pabrik dan pekerja perusahaan B
Tahun
Jumlah Pabrik
Jumlah Pekerja
1987
1
100
1999
5
26000



Model 3
Kenaikan Jumlah keeping resistor perusahaan C



1.       HASIL DAN ANALISIS
Dari ketiga model diatas, terlihat bahwa ketiga perusahaan mengalami kemajuan semenjak melakukan investasi langsung asing (FDI) baik dari segi keuntungan komparatif maupun kompetitif. Di model 1 kita lihat bahwa perusahaan A yang memproduksi sepatu berhasil membangun 179 lini perusahaan di 3 negara asing termasuk Indonesia. Padahal di awal ia melakukan FDI ia hanya bisa membuka 18 perusahaan dengan 50.000 pekerja. Perusahaan A berhasil menguasai 15% pangsa pasar global pada tahun 1994.
Perusahaan B (model 2) merupakan perusahaan transformer dan unit catu daya terbesar di Taiwan. Memulai FDI di negara China pada tahun 1987 dengan membangun 1 pabrik dengan 100 pekerja. Dua belas tahun kemudian terlihat kemajuan yang sangat signifikan baik dari jumlah pabrik maupun pekerja. Selain daya unggul yang diperoleh dari memindahkan rantai pasokan, perusahaan besar juga dapat menikmati keuntungan yang luar biasa dalam pasar tenaga kerja China. Perusahaan B, misalnya, mempekerjakan sebagian besar out-of-provinsi pekerja perempuan yang ditempatkan di asrama perusahaan dengan kamar mereka dan papan ditutupi oleh biaya perusahaan. Keuntungan yang lebih besar, di bidang pekerja terampil, yang masih harus dibayar oleh perusahaan besar. Meskipun pasokan yang ada China tenaga kerja terampil terbatas, sistem pendidikan tinggi negara itu tidak menawarkan kolam besar bakat, yang dapat diolah dan diubah menjadi kemampuan teknik mengagumkan.
Di perusahaan C (model 3), perusahaan yang bergerak di bidang elektronik pasif, memulai FDI pada tahun 1994. Tidak seperti perusahaan-perusahaan Taiwan lainnya, yang biasanya melakukan investasi greenfield ketika memasuki pasar Asia Tenggara, Perusahaan C memilih akuisisi sebagai modus operandinya. Ini karena itu diakui bahwa saluran pemasaran sangat penting untuk penjualan komponen pasif, seperti resistor, yang sebagian besar standar. Sebaliknya, pembuat komponen elektronik khusus biasanya memasarkan produk mereka melalui pengaturan subkontrak di mana sejumlah kecil hubungan pembeli penting bagi keberhasilan. Hasilnya, dalam satu tahun mereka mampu menambah lebih dari 300% jumlah keeping resistor yang dapat mereka produksi.

2.       KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
2.1. KESIMPULAN
FDI merupakan langkah strategis yang bisa dilakukan investor untuk menciptakan keunggulan kompetitif melalui eksploitasi host-negara sumber daya yang tidak sama tersedia untuk semua investor. Perusahaan Taiwan memanfaatkan China sebagai sebuah perbatasan pasar baru dalam rangka untuk mempromosikan posisi mereka di pasar global. Tetapi, ketiga perusahaan tetap dalam parameter kompetensi inti mereka, hanya mengatur produksi produk teknologi yang terkait. Perusahaan-perusahaan ini mengambil keuntungan dari ketidaksempurnaan pasar, dan insufisiensi lembaga di negara-negara tuan rumah, untuk menciptakan hambatan akses ke sumber daya lokal yang penting untuk kompetisi internasional.
2.2. REKOMENDASI
Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sumber daya untuk diolah. Jika memang hasil dari pengolahan itu kurang diketahui oleh pangsa pasar global, maka cobalah untuk melakukan hal yang sama seperti ketiga perusahaan dalam kasus di atas. Lakukanlah investasi langsung asing atau FDI. Walaupun China merupakan negara yang berpotensi dan menguntungkan untuk melakukan investasi langsung asing atau FDI, tapi kita juga harus melihat potensi negara lain yang mungkin bisa lebih menguntungkan dibanding China.









Diposting oleh Unknown di 3/03/2012 05:11:00 AM
Label: Teori Ekonomi 2

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod